Dampak Kenaikan BBM Terhadap Kehidupan Nelayan di Kota Padang

 


PADANG, TEKNISOS.ID - Belakangan ini kenaikan BBM menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat karena banyaknya pendapat yang muncul tanpa di ikuti tindakan yang akurat, sehingga menimbulkan dilema terhadap para nelayan salah satunya di Jalan Samudera No 16, Olo, Kec. Padang Barat, Kota Padang.


Perubahan harga BBM ini mengimplementasikan keputusan Mentri (Kepmen) ESDM Nomor 245. K/MG. 01/MEM.M/2022, sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.   


Para nelayan mengeluhkan beban kenaikan harga BBM yang berdampak pada kehidupan perekonomian mereka. 


“Biasanya kami mengeluarkan biaya Rp 15.000 dalam sekali melaut namun, semenjak kenaikan BBM naik menjadi Rp 50.000. Kami berangkat setelah subuh sampai jam 10 pagi, itupun belum tentu kami mendapatkan ikan. Kalaupun mendapatkan ikan, belum tentu juga ikan tersebut bisa dijual saat itu," ujar salah seorang nelayan Nusirwan (62).


Kenaikan harga BBM otomatis akan meningkatkan biaya operasional bagi nelayan. Pertama harga bahan bakar untuk mengoperasikan kapal semakin tidak terjangkau. Kedua kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada kenaikan biaya operasional lain seperti bahan kebutuhan pokok selama melaut yang mencapai 20-30 %  dari biaya produksi serta penyediaan es balok. Ketiga jumlah pengangguran di sector perikanan akan meningkat akibat banyaknya kapal yang terpaksa mem-PHK anak buah kapal. 


Laporan : Meli santia, Lusi Pebria Ningsih, Seri Indah, Kiki Maiyana, Ilen Maiyani (Mahasiswa UPGRISBA sebagai tugas mata kuliah)

0 Comments