Pasaman - Anjloknya harga karet di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat
(Sumbar) mendapat tanggapan serius dari mahasiswa di kota Padang.
Pemerintah Provinsi Sumbar harus turun tangan manangani persoalan serius
ini.
"Pemerintah Sumbar harus turun tangan, dampak dari turunnya
harga karet bisa menambah jumlah penduduk miskin. Dan paling fatal,
kurangnya animo orang tua untuk menguliahkan anaknya ke perguruan
tinggi," kata Nofria Atma Rizki, mahasisswa UNP yang juga Dewan Pembina
Ikatan Mahasiswa dan Alumni Mapat Tunggul Pasaman ketika ditanya covesia.com, Senin (17/11/2014).
Hingga
saat ini harga karet sudah turun mencapai Rp5 ribu sampai Rp6 ribu
perkilogram. Sebelumnya berkisar sekitar Rp15 Ribu perkilogram. Pasaman
merupakan areal ketiga terluas di Sumbar dengan luas mencapai 16 persen
dari total luas perkebunan karet rakyat. Dengan produksi sebesar 20,2
persen dari total produksi karet rakyat. Dengan peningkatan produksi
yang terus meningkat dari tahun ketahun, hingga tahun 2013 mencapai
26.949,80 ton.
Menurut Rizki, pemerintah Sumbar khususnya Pemkab
Pasaman harus jeli dalam melihat potensi karet di Pasaman. Jika harga
karet turun, pemerintah juga harus turun. Sehingganya apapun peluang dan
persoalan yang di hadapi oleh petani karet dibawah dapat diketahui dan
dicarikan solusinya. "Misalnya mendirikan pabrik karet, ataupun dengan
mendirikan koperasi bekerjasama dengan perusahaan. Sehingga regulasi
harga karet dapat terkendalikan," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya,
pemerintah daerah juga harus jeli melihat persoalan-persoalan lain yang
dihadapi oleh petani karet. Seperti musim kemarau panjang yang
menyebabkan produksi karet menurun. "Curah hujan yang tinggi dan
berkepanjangan, sehingga petani tidak bisa lagi melakukan aktifitas
menggores karet. Makanya perlu diadakan penyuluhan-penyuluhan pertanian
tentang budidaya tanaman muda lainnya," kata Rizki.
Penyuluhan
budi daya karet dan pembianaan kelompak tani secara berkelanjutan.
Pemberian bibit unggul dan pupuk subsidi. Sehingga produksi karet terus
meningkat, stabilitas harga dapat terjaga dan petani sejahtera. Yang
pada akhirnya itu juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
(man/cal)
0 Comments:
Posting Komentar